"selamat datang"


Kamis, 18 Agustus 2016

tertambat Negeri di atas awan



Tak berasa sudah hampir berjalan 10 tahun, terhitung sejak pertama kami dipertemukan dibangku SMA dulu. Yang awalnya tidak saling kenal, menjadi teman sekelas, berpindah jadi teman satu jurusan, ada juga jadi teman jalan, temen satu angkot, temen beda pendapat, beda argument, beda karakter dan akhirnya berujung persahabatan hingga sekarang. Mungkin masih banyak lagi ceritanya, jika kami mengulik masa masa SMA dulu.

Dalam kurun waktu yang selama itu, kami bersyukur masih diberi kesempatan bisa berkumpul rame-rame meski terkadang susah untuk mengatur jadwalnya. Mungkin karena sudah sibuk dan asyik dengan dunianya masing-masing. (Heheheh….padahal 3 dari 4 personil masi pada jomblo #Eits …).  Singkat cerita kami bisa berkumpul kembali untuk berwisata bersama yang sudah diagendakan dan dibahas beberapa bulan sebelumnya. Tepat dibulan Agustus, kami mengagendakan berholiday ke WONOSOBO.

Hari yang dinanti, telah tiba
Holiday..
Menjelang sore, di hari Sabtu tanggal 13 kami memacu mobil dari semarang menuju wonosobo kurang lebih  5- 6 jam lamanya. Banyak cerita, canda tawa yang kami luapkan untuk mengisi waktu, hal tersebut sangat ampuh agar mata tak terpejam saat perjalan berangkat kemarin. Banyak hal, mulai dari cerita pencarian jodoh, perkenalan sewaktu SMA, kapan nikah?, gimana kabar kita 10 tahun kedepan, gimana misal kalo sudah nikah, sapa yang nikah duluan, membuli si itu dan si anu,hingga iklan makanan cips ahoy hingga obat cacing kom*ra*tin  link youtube https://youtu.be/XXhWRdGm3HA !@##$$$%^&^*……. dst masih banyak yang lainya juga, itulah kurang lebih isi obrolan kami selama itu. (memang bahasan kami tidak penting kala itu)
Saat memasuki kota wonosobo, kami disambut oleh sekumpulan asap putih yang tiba tiba datang lalu pergi alias kabut yang melengkapi dinginnya udara disana, kemudian penampakan bunga terompet dari warna putih  hingga warna orange, serta deretan pohon carica, tembakau, kentang, daun bawang dan kawan kawan nya…. (susah kalo musti diabsen satu satu….). Bagaikan lukisan alam yang indah karya sang pencipta, melengkapi pemandangan selama  perjalanan.

Malam Pertama
Sesuai dengan perkiraaan, kami akan tiba dimalam hari. Dengan mengantongi beberapa informasi dari rekan kami untuk mencari penginapan berlokasi dekat dengan tujuan wisata “sikunir”.  Beruntunglah kami bertemu dengan pemilik penginapan yang ramah dan cukup membantu.
Homestay dengan 2 kamar,  1 kamar mandi full air panas, dapur seisinya, ruang tamu full tv chanel serta kondisi yang cukup bagus menjadi pilihan kami kala itu untuk menghabiskan malam dihari pertama sesampainya di wonosobo. Meski hanya (MCK) Mandi Cuci Muka, Hehe…. serta beristirahat guna  mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalan di pagi harinya.   


Pagi Wonosobo

Welcome to Dieng
Memasang alarm jam 03.00 untuk membangunkan kami dari lelapnya tidur yang tak terbiasa dengan udara sedingin itu. Meski waktu itu sedang turun hujan tak mengurunkan niat kami untuk bersiap siap melakukan perjalan sesuai dengan schedule. Kumandang adzan subuh sudah terdengar sebagai panggilan untuk kami menjalankan shalat subuh berjamaah. Setelah selesai semua kewajiban dan packing barang bawaan kami bersiap meninggalkan homestay untuk lanjut berwisata.
Pagi itu, kisah wisata kami dimulai. Hampir disetiap lokasi tujuan wisata yang kami kunjungi memiliki kenangan dan ceritanya masing-masing. Berikut sedikit ulasannya:

Sepatu Sikunir
Meski bukan pagi yang cerah, karena dimalam harinya sempat turun hujan membuat jalur pendakian menuju sikunir menjadi sedikit becek dan licin tak menyulutkan semangat kami untuk menuju puncak demi melihat golden sunrice.
Sampailah jejak kaki kami dipuncak sikunir, sudah tak tahan hasrat kami melakukan foto session dengan berbagai engle untuk mengabadikan indahnya pemandangan diatas sana ditemani semburat matahari yang sepertinya malu menampakkan wajahnya kala itu.  
Alhasil beginilah tampilan kami… 
Foto session gaes..,
Embun yang turun membasahi tanah membuat kondisi sepatu salah seorang dari kami menjadi rusak, dan dengan berat hati harus rela berjalan kaki menuruni lereng sikidang yang becek dan agak licin tersebut  hanya dengan kaos kaki tak terlalu tebal membuat sedikit geli pada telapak kakinya jika menginjak rumput dan kerikil kecil.

Tersadar di Dieng Plateau Theater

Barulah kami sadari bahwa sesampainya di Dieng Plateau Theatre terkena rayuan tipu muslihat pungli. Berdasarkan informasi yang kami terima menerangkan untuk memasuki Dieng Plateau Theatre itu free asalkan kami memiliki tiket pintu gerbang masuk awal saat memasuki Wonosobo. Saat itulah kami mulai terbangun dari mimpi #eits …hehhhee, bahwa  sudah kena pugli dan tidak mendapatkan tiket atau karcis resmi.

Gardu pandang  Telaga warna
Tempat  yang cukup strategis dan memiliki view yang sangat bagus jika tak tertutup kabut dan gerimis. Terdapat sebuah gardu pandang dan beberapa tebing batu alami yang menjulang tinggi sebagai spot untuk melihat telaga warna dari ketinggian. Cukup puas rasanya, saat kami berada diatas ketinggian dapat melihat indahnya gradasi warna dari danau “Telaga Warna”.
Sekeliling panorama gardu pandang
Pemandangan telaga warna dari atas gardu pandang


Kak Opa sama abang Go pin lagi bahas snack ahoy... Yang yummi πŸ˜‹πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰itu ya


 …....,
Sebenarnya masih ada satu lagi wahana outbound yang menantang adrenalin, namun sayangnya kami belum beruntung bisa menikmati wahana tersebut karena kendala cuaca saat itu sedikit kurang bersahat.

Kentang Sikidang
Semangat melanjutkan perjalan meski udara dingin dan hujan gerimis kala itu masih setia menemani kami bukanlah sebuah penghalang untuk melanjutkan ke lokasi wisata kawah sikidang.
Puas berfoto di lokasi sikidang, kami lanjutkan menuju pasar &pusat oleh oleh yang lokasinya bersebelahan dengan kawah sikidang. Pasar yang menjual begitu banyak oleh oleh khas wonosobo seperti kentang, carica, opak dkk dengan harga yang murah kami lewatkan begitu saja. Karena berasumsi masih banyak dijumpai dilokasi wisata lainya dengan harga yang relative sama atau bahkan lebih murah.  Hal tersebut salah besar, ternyata di lokasi si kidang inilah tempat yang lumayan cocok dan oke harganya untuk borong-borong bawa oleh oleh seperti kentang khas wonosobo mulai dari kentang merah sampai baby potato ada semua disini harganya pun bersahabat alias bisa dinego tapi tetap ada batas minimal tawar menawar harga. Begitu juga kisah si carica 25K dan si opak tak jauh beda.
Kawan, maaf kan ku menggagalkanmu untuk membelinya πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜―
Ingat meskipun gelo , harus tetap legowo  gaaess.


Menelusuri sejarah Candi Arjuna

Beranjak siang beralih kami menuju peninggalan Sejarah Candi Arjuna yang sering kali digunakan untuk upacara pemotongan anak anak yang berambut gimbal.
berikut ada sedikit tampilan komplek candi nya
Maaf kami bukan arcanya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Hunting carika
Memang belum lengkap rasa-rasanya jika sudah sampai wonosobo belum icip icip dan beli alias borong borong buat oleh –oleh  orang rumah, temen, saudara, kerabat, rekan kerja….. dkk lainya untuk bawain carica.  Tak puas dengan membeli disatu toko saja, kami mencoba dan membeli ke outlet toko carica sepanjang jalan wonosobo dari rasa yang paling yahud sampai harga paling good.

Pengalaman kuliner Mie ongklok  n soto ayam khas Dieng...

Puas dengan wisata alamnya, kini giliran untuk memanjakan perut dengan mencicipi kuliner khas daerah wonosobo yaitu mie ongklok. Perpaduan mie dan rebusan sayuran diguyur saus berwarna coklat Γ  (entah bahan bakunya apa!! Kurang begitu tahu) yang ada sedikit aroma dan rasa ebinya serta suwiran ayam + bawang merah goreng diatas nya disajikan bersama hangatnya teh manis. Menu satu ini membuat perut kami yang keroncongan menjadi kenyang dengan tambahan sate saat menikmatinya dan gorengan hangat alias tembe kemul.
Nah, berikut penampakan mie ongklok tersebut
Mie ongklok
Satu lagi menu yang tak terlupa oleh kami saat memesan soto Ayam. Rasanya jauh berbeda dengan soto yang kami jumpai di tempat kami pada umumnya karena rasanya cenderung manis dan tidak ada jeruk nipis sebagai pelengkapnya. Alhasil diberilah pengganti jeruk nipis itu dengan jeruk yang digunakan untuk membuat minuman. Sudah bisa dibayangkan bagaimana rasanya….?!!!! Yeeeas, maybe this is well dunt, because we are very hungry.  Wkakakak…..  it’s so yummy gaaeesss.  

We go home
Nah, begitu cerita perjalanan dan beberapa kenangannya yang akan selalu menempel pada ingatan kami (seperti kata destia “bahagia itu bisa kumpul bareng” ). Seru, menyenangkan, mengesankan, mungkin ada dari kami yang sedikit “gelo”…hehehe #eits..(maapin gue Bik mega yang sudah menghasut pikiran anda) yang penting bagasi mobil sudah terisi penuh oleh-oleh untuk orang orang tercinta yang sedang menanti kedatangan kita dirumah gaes.  
Sampai jumpai di lain kesempatan lagi kawan. Masih banyak lokasi diluar sana yang menanti untuk kita kunjungi bersama lagi dilain waktu. Ingat kata kak Opa “nabung dulu yak….”. Serta tak lupa ucapan “Terima Kasih” kepada abang Gopin nya Kak Opa yang uda be careful and bawa semua penumpang selamat sampai tujuan kerumah masing-masing.
Have nice trip in the future..see yaπŸ™ŒπŸ™‹πŸ™‹



Tidak ada komentar:

Posting Komentar